Kamis, 18 Agustus 2011

Biografi Soe Hok Gie

Soe Hok Gie adalah Orang keturunan China yang lahir pada 17 Desember 1942. Seorang putra dari pasangan Soe Lie Pit —seorang novelis— dengan Nio Hoe An. Soe Hok Gie adalah anak keempat dari lima bersaudara keluarga Soe Lie Piet alias Salam Sutrawan, Soe Hok Gie merupakan adik dari Soe Hok Djie yang juga dikenal dengan nama Arief Budiman. Sejak masih sekolah, Soe Hok Gie dan Soe Hok Djin sudah sering mengunjungi perpustakaan umum dan beberapa taman bacaan di pinggir-pinggir jalan di Jakarta.



Sejak masih sekolah, Soe Hok Gie dan Soe Hok Djin sudah sering mengunjungi perpustakaan umum dan beberapa taman bacaan di pinggir-pinggir jalan di Jakarta. Menurut seseorang peneliti, sejak masih Sekolah Dasar (SD), Soe Hok Gie bahkan sudah membaca karya-karya sastra yang serius, seperti karya Pramoedya Ananta Toer. Mungkin karena Ayahnya juga seorang penulis, sehingga tak heran jika dia begitu dekat dengan sastra.

Sesudah lulus SD, kakak beradik itu memilih sekolah yang berbeda, Hok Djin (Arief Budiman) memilih masuk Kanisius, sementara Soe Hok Gie memilih sekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Strada di daerah Gambir. Konon, ketika duduk di bangku ini, ia mendapatkan salinan kumpulan cerpen Pramoedya: “Cerita dari Blora” —bukankah cerpen Pram termasuk langka pada saat itu?

Pada waktu kelas dua di sekolah menangah ini, prestasi Soe Hok Gie buruk. Bahkan ia diharuskan untuk mengulang. Tapi apa reaksi Soe Hok Gie? Ia tidak mau mengulang, ia merasa diperlakukan tidak adil. Akhirnya, ia lebih memilih pindah sekolah dari pada harus duduk lebih lama di bangku sekolah. Sebuah sekolah Kristen Protestan mengizinkan ia masuk ke kelas tiga, tanpa mengulang.

Selepas dari SMP, ia berhasil masuk ke Sekolah Menengan Atas (SMA) Kanisius jurusan sastra. Sedang kakaknya, Hok Djin, juga melanjutkan di sekolah yang sama, tetapi lain jurusan, yakni ilmu alam.

Selama di SMA inilah minat Soe Hok Gie pada sastra makin mendalam, dan sekaligus dia mulai tertarik pada ilmu sejarah. Selain itu, kesadaran berpolitiknya mulai bangkit. Dari sinilah, awal pencatatan perjalanannya yang menarik itu; tulisan yang tajam dan penuh kritik.

Ada hal baik yang diukurnya selama menempuh pendidikan di SMA, Soe Hok Gie dan sang kakak berhasil lulus dengan nilai tinggi. Kemuidan kakak beradik ini melanjutkan ke Universitas Indonesia. Soe Hok Gie memilih ke fakultas sastra jurusan sejarah , sedangkan Hok Djin masuk ke fakultas psikologi.

Di masa kuliah inilah Gie menjadi aktivis kemahasiswaan. Banyak yang meyakini gerakan Gie berpengaruh besar terhadap tumbangnya Soekarno dan termasuk orang pertama yang mengritik tajam rejim Orde Baru.

Gie sangat kecewa dengan sikap teman-teman seangkatannya yang di era demonstrasi tahun 66 mengritik dan mengutuk para pejabat pemerintah kemudian selepas mereka lulus berpihak ke sana dan lupa dengan visi dan misi perjuangan angkatan 66. Gie memang bersikap oposisif dan sulit untuk diajak kompromi dengan oposisinya.

Selain itu juga Gie ikut mendirikan Mapala UI. Salah satu kegiatan pentingnya adalah naik gunung. Pada saat memimpin pendakian gunung Slamet 3.442m, ia mengutip Walt Whitman dalam catatan hariannya, “Now I see the secret of the making of the best person. It is to grow in the open air and to eat and sleep with the earth”.


Pemikiran dan sepak terjangnya tercatat dalam catatan hariannya. Pikiran-pikirannya tentang kemanusiaan, tentang hidup, cinta dan juga kematian. Tahun 1968 Gie sempat berkunjung ke Amerika dan Australia, dan piringan hitam favoritnya Joan Baez disita di bandara Sydney karena dianggap anti-war dan komunis. Tahun 1969 Gie lulus dan meneruskan menjadi dosen di almamaternya.

Bersama Mapala UI Gie berencana menaklukkan Gunung Semeru yang tingginya 3.676m. Sewaktu Mapala mencari pendanaan, banyak yang bertanya kenapa naik gunung dan Gie berkata kepada teman-temannya:

“Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.”

8 Desember sebelum Gie berangkat sempat menuliskan catatannya: “Saya tak tahu apa yang terjadi dengan diri saya. Setelah saya mendengar kematian Kian Fong dari Arief hari Minggu yang lalu. Saya juga punya perasaan untuk selalu ingat pada kematian. Saya ingin mengobrol-ngobrol pamit sebelum ke semeru. Dengan Maria, Rina dan juga ingin membuat acara yang intim dengan Sunarti. Saya kira ini adalah pengaruh atas kematian Kian Fong yang begitu aneh dan begitu cepat.” Hok Gie meninggal di gunung Semeru tahun 1969 tepat sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-27 akibat menghirup asap beracun di gunung tersebut. Dia meninggal bersama rekannya, Idhan Dhanvantari Lubis. Selanjutnya catatan selama ke Gunung Semeru lenyap bersamaan dengan meninggalnya Gie di puncak gunung tersebut.


Makam soe Hok Gie

24 Desember 1969 Gie dimakamkan di pemakaman Menteng Pulo, namun dua hari kemudian dipindahkan ke Pekuburan Kober, Tanah Abang. Tahun 1975 Ali Sadikin membongkar Pekuburan Kober sehingga harus dipindahkan lagi, namun keluarganya menolak dan teman-temannya sempat ingat bahwa jika dia meninggal sebaiknya mayatnya dibakar dan abunya disebarkan di gunung. Dengan pertimbangan tersebut akhirnya tulang belulang Gie dikremasi dan abunya disebar di puncak Gunung Pangrango.

Beberapa quote yang diambil dari catatan hariannya Gie:

“Seorang filsuf Yunani pernah menulis … nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.”

“Kehidupan sekarang benar-benar membosankan saya. Saya merasa seperti monyet tua yang dikurung di kebun binatang dan tidak punya kerja lagi. Saya ingin merasakan kehidupan kasar dan keras … diusap oleh angin dingin seperti pisau, atau berjalan memotong hutan dan mandi di sungai kecil … orang-orang seperti kita ini tidak pantas mati di tempat tidur.”

“Yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan adalah dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan…”

Selain Catatan Seorang Demonstran, buku lain yang ditulis Soe Hok Gie adalah Zaman Peralihan, Di Bawah Lentera Merah (yang ini saya belum punya) dan Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan serta riset ilmiah DR. John Maxwell Soe Hok Gie: Pergulatan Intelektual Muda Melawan Tirani.

Tahun depan Mira Lesmana dan Riri Reza bersama Miles Production akan meluncurkan film berjudul “Gie” yang akan diperankan oleh Nicholas Saputra, Sita Nursanti, Wulan Guritno, Lukman Sardi dan Thomas Nawilis. Saat ini sudah memasuki tahap pasca produksi.

Catatan Seorang Demonstran

John Maxwell berkomentar, “Gie hanya seorang mahasiswa dengan latar belakang yang tidak terlalu hebat. Tapi dia punya kemauan melibatkan diri dalam pergerakan. Dia selalu ingin tahu apa yang terjadi dengan bangsanya. Walaupun meninggal dalam usia muda, dia meninggalkan banyak tulisan. Di antaranya berupa catatan harian dan artikel yang dipublikasikan di koran-koran nasional” ujarnya. “Saya diwawancarai Mira Lesmana (produser Gie) dan Riri Reza (sutradara). Dia datang setelah membaca buku saya. Saya berharap film itu akan sukses. Sebab, jika itu terjadi, orang akan lebih mengenal Soe Hok Gie” tuturnya.

Kata Kata Soe Hok Gie
  • Pertanyaan pertama yang harus kita jawab adalah: Who am I? Saya telah menjawab bahwa saya adalah seorang intelektual yang tidak mengejar kuasa tapi seorang yang ingin mencanangkan kebenaran. Dan saya bersedia menghadapi ketidak-populeran, karena ada suatu yang lebih besar: kebenaran.
  • Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor. Lumpur-lumpur yang kotor. Tapi suatu saat di mana kita tidak dapat menghindari diri lagi, maka terjunlah.
  • Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan Dewa dan selalu benar, dan murid bukan kerbau.
  • Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.
  • Saya memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan.
  • Mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah, agar mahasiswa Indonesia berkembang menjadi "manusia-manusia yang biasa". Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang bertingkah laku sebagai seorang manusia yang normal, sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang manusia.
  • Saya ingin melihat mahasiswa-mahasiswa, jika sekiranya ia mengambil keputusan yang mempunyai arti politis, walau bagaimana kecilnya, selalu didasarkan atas prinsip-prinsip yang dewasa. Mereka yang berani menyatakan benar sebagai kebenaran, dan salah sebagai kesalahan. Dan tidak menerapkan kebenaran atas dasar agama, ormas, atau golongan apapun.
  • Masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa. Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa. Mementingkan golongan, ormas, teman seideologi dan lain-lain. Setiap tahun datang adik-adik saya dari sekolah menengah. Mereka akan jadi korban-korban baru untuk ditipu oleh tokoh-tokoh mahasiswa semacam tadi.
  • Sejarah dunia adalah sejarah pemerasan. Apakah tanpa pemerasan sejarah tidak ada? Apakah tanpa kesedihan, tanpa pengkhianatan, sejarah tidak akan lahir?
  • Bagiku perjuangan harus tetap ada. Usaha penghapusan terhadap kedegilan, terhadap pengkhianatan, terhadap segala-gala yang non humanis…
  • Kita seolah-olah merayakan demokrasi, tetapi memotong lidah orang-orang yang berani menyatakan pendapat mereka yang merugikan pemerintah.
  • Bagi saya KEBENARAN biarpun bagaimana sakitnya lebih baik daripada kemunafikan. Dan kita tak usah merasa malu dengan kekurangan-kekurangan kita.
  • Potonglah kaki tangan seseorang lalu masukkan di tempat 2 x 3 meter dan berilah kebebasan padanya. Inilah kemerdekaan pers di Indonesia.
  • To be a human is to be destroyed.
  • Saya tak mau jadi pohon bambu, saya mau jadi pohon oak yang berani menentang angin.
  • Saya putuskan bahwa saya akan demonstrasi. Karena mendiamkan kesalahan adalah kejahatan.
  • I’m not an idealist anymore, I’m a bitter realist.
  • Saya kira saya tak bisa lagi menangis karena sedih. Hanya kemarahan yang membuat saya keluar air mata.
  • Bagiku ada sesuatu yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan: dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan.
  • Saya tak tahu mengapa, Saya merasa agak melankolik malam ini. Saya melihat lampu-lampu kerucut dan arus lalu lintas jakarta dengan warna-warna baru. Seolah-olah semuanya diterjemahkan dalam satu kombinasi wajah kemanusiaan. Semuanya terasa mesra tapi kosong. Seolah-olah saya merasa diri saya yang lepas dan bayangan-bayangan yang ada menjadi puitis sekali di jalan-jalan. Perasaan sayang yang amat kuat menguasai saya. Saya ingin memberikan sesuatu rasa cinta pada manusia, pada anjing-anjing di jalanan, pada semua-muanya.
  • Tak ada lagi rasa benci pada siapapun. Agama apapun, ras apapun dan bangsa apapun. Dan melupakan perang dan kebencian. Dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik.

Sabtu, 30 Juli 2011

Gamelan Bukan Sembarang Gamelan


Gamelan Kiai Kanjeng bukan nama grup musik, melainkan nama sebuah konsep nada pada alat musik “tradisional” gamelan yang diciptakan oleh Novi Budianto. Kalau dalam khasanah musik Jawa terutama pada gamelan lazimnya sistem tangga nada yang dipakai adalah laras pentatonis yang terbagi ke dalam dua jenis nada yakni pelog dan slendro, maka gamelan yang digubah oleh Novi ini tidak berada pada jalur salah satunya, alias bukan pelog bukan slendro.

Disebut demikian karena memang bila ditilik dari konsep tangga nadanya, ia berbeda dengan gamelan-gamelan pentatonis baik yang pelog maupun slendro. Meskipun bila ditinjau dari segi bahan dan bentuknya gamelan KiaiKanjeng tetaplah sama dengan gamelan Jawa pada umumnya. Dan perbedaan nada tersebut terletak pada jumlah bilahannya serta kenyataan bahwa gamelan KiaiKanjeng juga merambah ke wilayah diatonis, meski tidak sepenuhnya. Tepatnya: sel-la-si-do-re-mi-fa-sol, dengan nada dasar G=do atau E Minor.

K

onsep nada Gamelan KiaiKanjeng adalah solmisasi yang belum sempurna: sel, la, si, do, re, mi, fa, sol. Penyempurnaan terus dilakukan dengan ninthing instrumen gamelan (saron, bonang dan sebagainya) yang baru, karena sesungguhnya yang diperlukan jauh melebihi yang sekarang ada. Pelarasan nada ini oleh Novi Budianto pada mulanya dipilih berdasarkan pengalamannya menata musik-puisi Emha Ainun Nadjib sejak berproses bersama di teater Dinasti.

Sistem Notasi

N

geng atau metode kesepakatan bunyi yang lahir dari naluri musikal dan kepekaan akan pijakan nada, merupakan system

notasi yang dipakai oleh musik Kiai Kanjeng. Potensi sense of ngenginilah yang menjadi faktor mendasar dalam berolah musik. Ngeng juga menjadi partitur abstrakdalam pe-notasi-an dan acuan penciptaan musik KiaiKanjeng.

Meskipun demikian, tidak menutup penggunaan system notasi yang lain, sebagaimana diambil oleh para pemain musik dari Latar belakang, keberangkatan dan kemampuan musikal yang berbeda. Notasi balok dipakai pada instrument biola, flute, karena memang pemainnya berangkat dari latar belakang musik klasik dan lingkungan akademik.

Bagi yang kemampuan musikalnya biasa saja, maka penggunaan notasi angka menjadi pegangan yang mendasar, dan ini biasa dipakai oleh para pemain saron, demung, dan bonang.

Kiaikanjeng Terus Berjalan

KiaiKanjeng mensyukuri lahirnya album Terus Berjalan sebagaimana KiaiKanjeng mensyukuri segala sesuatu yang dialami dan dijalaninya dalam kehidupan sehari-hari termasuk seperti saat ini ketika misalnya KiaiKanjeng sedang berada di Abu Dhabi untuk acara Indonesian Cultural Night 200820-25 November 2008 di Gedung Cultural Foundation Abu Dhabi. Sebelumnya di negeri Kincir Angin Belanda selama kurang lebih 2 minggu (6-20 Oktober 2008).

Rumah KiaiKanjeng

S

ampai saat ini, Kiai Kanjeng telah mengunjungi lebih dari 21 propinsi, 376 kabupaten, 930 kecamatan, dan 1300 desa di seluruh wilayah Nusantara republik Indonesia. Tidak hanya itu, Kiai Kanjeng juga kerapkali diundang ke berbagai pelosok mancanegara, diantaranya adalah tour 6 kota di Mesir (2003), Malaysia (2003, 2005, 2006), Inggris (6 kota, 2004), Skotlandia (serangkai dengan Jerman dan Italia, 2005), Finlandia (2006), Hong Kong (2007), Belanda (2009) dan Abudabi (2009).

KiaiKanjeng, Kelompok Musik Plus

M

enyebut nama KiaiKanjeng mengantar ingatan segera tertuju pada, pertama, Cak Nun, dan kedua, gamelan. Cak Nun? Ya, karena sesungguhnya harus diakui komposisi KiaiKanjeng — Cak Nun merupakan suatu gumpalan kekuatan yang dahsyat dan fenomenal. Komposisi inilah yang mengantarkan persenyawaan KiaiKanjeng — Cak Nun, sampai sejauh ini, mampu menembus begitu banyak dimensi nilai dan kehidupan yang belum tentu sanggup digapai kelompok-kelompok musik lainnya. Komposisi ini membuat KiaiKanjeng bukan sekadar kelompok musik. Minimal, itu disebabkan karena KiaiKanjeng adalah kelompok musik yang bisa digambarkan melalui kerangka plus. Kira-kira seperti ini maksudnya.

“KiaiKanjeng”, Wilders dan The Clash of Ignorance

Rangkaian tour Kiai Kanjeng (KK) bertajuk Voices and Visions: An Indonesian Muslim Poet Sings a Multifaceted Society di berbagai kota di negeri Belanda telah usai. Rombongan grup pemusik gamelan kontemporer itu telah kembali ke tanah air — kecuali Emha Ainun Nadjib, penyair dan tokoh utama KK, yang masih tertinggal di Belanda untuk menghadiri acara Pertemuan Pelajar dan Pemuda Indonesia di Luar Negeri yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda di Den Haag, 25-26 Oktober 2008.


Sabtu, 23 Juli 2011

God Bless



Sejak nama God Bless ini dikibarkan tahun 1972 hingga kini, atau setidaknya sudah lebih dari tiga dekade berkiprah di panggung musik, ternyata grup rock legendaris yang hingga kini masih eksis cuma punya koleksi lima album, yaitu God Bless (1975), Cermin (1980), Semut Hitam (1988), Raksasa (1989), dan Apa Khabar?(1997), dan sebuah album yang diaransemen ulang, The Story of God Bless (1990).

“Awalnya God Bless dibentuk sebagai band panggung, bukan rekaman,” jelas Iyek, panggilan akrab Achmad Albar, komandan sekaligus vokalis God Bless ini. Di awal terbentuknya, grup band ini pertama kali manggung unjuk kebolehan di acara Summer ’28 – Ragunan (1972), dengan formasi Achmad Albar (vokal), Donny Fattah (bas), Ludwig Lemans (gitar), Fuad Hasan (dram) dan Deddy Dores (kibor). Di susul penampilan berikutnya pada awal tahun ’73, dengan nama God Bless, mereka beraksi di Taman Ismail Marzuki (TIM) – Jakarta, kali ini posisi kibor dipegang Jockie Soeryoprayogo menggantikan Deddy Dores. Penampilan Achmad Albar Cs ini mendapat sambutan hangat penonton.
Mulailah kiprah God Bless sebagai band panggung mendapat tempat di hati penggemar rock di tanah air. Dan nama God Bless terus berkibar sebagai band rock papan atas yang tidak tersaingi. Dalam aksi panggungnya band hard rock ini masih membawakan lagu-lagu grup luar, seperti Deep Purple, Grand Funk Railroad, ELP, King Ping Me, dan James Gang. Tahun 1975, God Bless merilis debut album yang juga bertitel God Bless, dibawah bendera Pramaqua, dengan hits-nya Huma di Atas Bukit,dan She Pass Away. Ketika supergrup dunia Deep Purple manggung di Indonesia (1975), grup ini mendapat kehormatan jadi band pembukanya. Sepanjang perjalanan karirnya, grup rock legendaris ini mengalami tak kurang dari 15 kali ganti formasi. Sejumlah musisi yang pernah nyangkut di sini, antara lain Soman Lubis (alm), Deddy Stanzah (alm), Rudi Gagola, Abadi Soesman, Dodo Zakaria, Oding, Debby, Keenan Nasution.

Tahun 1989, Ian Antono cabut dari God Bless. Posisinya digantikan oleh Eet Syahranie. Saat ditinggal Ian, God Bless menghasilkan album Raksasa, dan merilis album The Story Of God Bless. Pada 1997, Ian Antono kembali memperkuat God Bless. Kerja bareng mereka kali ini menghasilkan album Apa Kabar?. Di album ini God Bless menggunakan duo gitar, Ian Antono dan Eet Syahranie.Usai menggelar konser God Bless Tur Kembali ’97, dalam rangka promo tur album Apa Kabar?, grup ini praktis vakum dari kegiatan panggung.

Baru mulai tahun 2002, mereka bangkit kembali, dan sempat manggung di kafe dan sejumlah event, seperti Asian Rock di Ancol – Jakarta (2003), dan di Pekan Raya Jakarta (PRJ). Tapi sayang, kebangkitannya kembali God Bless ditandai dengan cabutnya Jockie S dan Teddy Sujaya. “God Bless sekarang tinggal kita bertiga, saya, Donny dan Ian” ungkap Iyek. Untuk mengisi kekosongan, dirangkullah Abadi Soesman, Iwang dan Inang Norsaid. Karena kesibukan di luar God Bless, kakak-beradik ini mengundurkan diri. Posisi Inang digantikan Yaya Moektio. “Untuk di panggung kita pakai additional,” tambah Iyek.

Sebagaimana dikatakan Iyek, awal dibentuknya kelompok musik ini adalah sebagai band panggung. Setelah tujuh tahun absen tidak bikin album, kini mereka kembali menunjukan eksistensinya sebagai band panggung. Meski usia para personelnya rata-rata sudah kepala lima, tapi mereka mampu membuktikan sebagai band panggung yang tetap berkharisma dan memiliki performing act yang menawan. (lex)

AlbumApa Kabar
RatingNot Yet Rated
ProduserLog Zhelebour
ProduksiLogiss Records
Rilis1997
HitsApa kabar, Srigala Jalanan

Album18 Greatest Hits of God Bless
RatingNot Yet Rated
ProduserLog Zhelebour
ProduksiLogiss Records
Rilis1992
HitsMaret 1989, Anak Kehidupan, Raksasa

AlbumThe Story of God Bless
RatingNot Yet Rated
ProduserLog Zhelebour
ProduksiLogiss Records
Rilis1990
HitsAll

AlbumRaksasa
RatingNot Yet Rated
ProduserLog Zhelebour
ProduksiLogiss Records
Rilis1989
HitsMaret 1989, Menjilat Matahari, Anak Kehidupan, Raksasa

AlbumSemut Hitam
RatingNot Yet Rated
ProduserLog Zhelebour
ProduksiLogiss Records
Rilis1988
HitsKehidupan, Rumah Kita, Semut Hitam, Damai Yang Hilang

Kamis, 21 Juli 2011

Doa Untuk Sahabat


Ya Tuhan, dari Engkau-lah kami ada dan kepada-Mu lah kami kembali….

Dan sungguh Tuhan, aku bersyukur engkau berikan ujian kepada sahabat kami berupa sakit sehingga aku bisa mengerti arti syukur di kala Kau curahkan kesehatan kepadaku. Aku juga tidak akan menghujat kebijaksanaanMu atas sakitnya sahabatku betatapun aku sangat menyayanginya. dan jujur harus kuakui, jika itu kau timpakan kepadaKu, aku tidak akan mampu menanggungnya selain atas kehendakMu.

Tuhan, aku sadar sepenuhnya jika semua doa akan Kau kabulkan dengan caraMu. maka kali ini, ijinkan aku memohonkan kebaikan atas penyakit sahabatku. aku sadar kecilnya aku dihadapanMu hingga akupun tak kuasa memohon kesembuhan sahabatku karena aku tahu itu tidaklah sulit bagiMu. maka aku hanya mohonkan kebaikan atas penyakitnya Tuhan, karena Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Engkau pasti tahu siapa sahabatku itu Tuhan karena Engkau adalah zat yang Maha Tahu tapi biarkanlah aku deskripsikan sahabatku itu sehingga utuh sosoknya di pikiranku. Aku mengenalnya sebagai OI, barangkali ada nama panjangnya tapi itu tidaklah penting karena Engkau pasti tahu tiap makhluk bagaimanapun ia disebut.

Barangkali aku mengenalnya tidak seperti orang lain mengenalnya secara utuh, tapi kehadirannya dalam rangkaian hidupku adalah nyata. Menjadi bagian satu angkatan sekolah, menjadi penghuni asrama pusdiklat, sepanjang garis hidupku, ia akan selalu ada seberapapun besarnya ia hadir. OI orang baik dari sudut pandangku Tuhan.

Sebagai makhluk yang lemah, aku melihat OI sebagai orang yang tidak pernah mengeluh atas ujian yang Engkau timpakan kepadanya. Aku ingat suatu saat OI bilang kepadaku,” jaga kesehatan karena itu mahal harganya”. Aku yakin OI tidak sedang mengutuki nasibnya tetapi sedang mengingatkanku untuk menjaga diri untuk menghargai diri sendiri, untuk bersyukur kepadaMU.

OI juga selalu mengingatkanku untuk menjadi “kita” sebagai satu kesatuan dan tidak bercerai berai karena keinginan untuk menjadi yang terbaik dari yang terbaik. sungguh, aku menjadi tersadar bahwa kita adalah kecil dihadapanMU sehingga tidaklah layak disebut sebagai yang terbaik. Aku adalah noktah di alam semesta.

Jadi Tuhan, sebagai hamba, ijinkan aku memanjatkan doa untuk OI, semoga Engkau curahkan kebaikan atas apa yang ia sedang rasakan, sedang jalani, sedang pikirkan, sedang coba lawan.

Jika rasa sakit yang Engkau timpakan kepadanya, aku mohon Engkau kurangkan itu.

Jika kegelisahan yang sedang Engkau ujikan, aku mohon teguhkanlah hatinya.

Jika ketakutan yang Engkau hembuskan ke pikirannya, aku mohon sampaikan doa penguat ini kepadanya supaya ia tahu jika ada banyak sahabat yang mendoakan kebaikan atas dirinya.

Dan Jika Engkau berkehendak memberikan kesembuhan atas penyakitnya, ku mohon segerakanlah karena atas kehendakMu pula akan banyak sahabat yang akan bersyukur atas rahmat itu….

Amien….

Rabu, 20 Juli 2011

Kata-kata bijak tentang Persahabatan


Friends are those rare people who ask how you are and then wait for the answer. ~Author Unknown


A friend is the one who comes in when the whole world has gone out. ~Grace Pulpit

One doesn't know, till one is a bit at odds with the world, how much one's friends who believe in one rather generously, mean to one. ~D.H. Lawrence

Friendship is unnecessary, like philosophy, like art.... It has no survival value; rather it is one of those things that give value to survival. ~C.S. Lewis

Constant use will not wear ragged the fabric of friendship. ~Dorothy Parker

Some people go to priests; others to poetry; I to my friends. ~Virginia Woolf

There are big ships and small ships. But the best ship of all is friendship. ~Author Unknown

The best kind of friend is the one you could sit on a porch with, never saying a word, and walk away feeling like that was the best conversation you've had. ~Author Unknown

The language of friendship is not words but meanings. ~Henry David Thoreau

A true friend is one who thinks you are a good egg even if you are half-cracked. ~Author Unknown

Friends are kisses blown to us by angels. ~Author Unknown

It's important to our friends to believe that we are unreservedly frank with them, and important to the friendship that we are not. ~Mignon McLaughlin, The Neurotic's Notebook, 1960

It is the friends you can call up at 4 a.m. that matter. ~Marlene Dietrich

She is a friend of mind. She gather me, man. The pieces I am, she gather them and give them back to me in all the right order. It's good, you know, when you got a woman who is a friend of your mind. ~Toni Morrison, Beloved

Friends can be said to "fall in like" with as profound a thud as romantic partners fall in love. ~Letty Cottin Pogrebin

Nothing but heaven itself is better than a friend who is really a friend. ~Plautus

If instead of a gem, or even a flower, we should cast the gift of a loving thought into the heart of a friend, that would be giving as the angels give. ~George MacDonald

A real friend is someone who would feel loss if you jumped on a train, or in front of one. ~Author Unknown

Silences make the real conversations between friends. Not the saying but the never needing to say is what counts. ~Margaret Lee Runbeck, Answer Without Ceasing

Love is like the wild-rose briar;
Friendship is like the holly-tree.
The holly is dark when the rose briar blooms,
But which will bloom most constantly?
~Emily Bronte

Our most difficult task as a friend is to offer understanding when we don't understand. ~Robert Brault,

Rabu, 13 Juli 2011

Kata Bijak - Kata Cinta.

Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.
Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.
Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata tu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”
Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.
Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.
Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.
Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.
Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.
Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu.
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat -Hamka
Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.
Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.
Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.
Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.
Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.
Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.
Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !
Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka
Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.
Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya
Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.
Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.
Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.
Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan.

Introspeksi



Introspeksi adalah proses pengamatan terhadap diri sendiri dan pengungkapan pemikiran dalam yang disadari, keinginan, dan sensasi. Proses tersebut berupa proses mental yang disadari dan biasanya dengan maksud tertentu dengan berlandaskan pada pikiran dan perasaannya. Bisa juga disebut sebagai kontemplasi pribadi, dan berlawanan dengan ekstropeksi yang berupa pengamatan terhadap objek-objek di luar diri. Introspeksi mepunyai arti yang sama dengan refleksi diri.

Penganut behaviorisme berpendapat bahwa introspeksi tidak bisa diandalkan karena beranggapan bahwa permasalahan ilmiah dalam psikologi harus dalam bentuk sesuatu yang dapat diukur secara objektif. Hal ini membuat aliran tersebut lebih memperhatikan perilaku yang dapat diukur dibanding kesadaran atau sensasi. Psikologi kognitif menerima penggunaan metode ilmiah, tetapi menolak introspeksi sebagai metoda yang valid untuk penelitian berdasar alasan tersebut.

Di sisi lain, introspeksi dapat dianggap sebagai alat yang valid untuk mengembangkan hipotesis ilmiah dan model teoretis, khususnya dalam ilmu dan rekayasa kognitif.

Introspeksi digunakan oleh Wilhelm Wundt dalam laboratorium psikologi eksperimental yang ia dirikan di Leipzig tahun 1879. Wundt beranggapan bahwa penggunaan introspeksi dalam penelitian akan menghasilkan informasi tentang bagaimana pikiran seseorang bekerja, sehingga ia ingin memeriksa pikiran tersebut sampai elemennya yang paling dasar. Wundt bukan sebagai penemu dari proses yang disebut introspeksi ini, melainkan sudah ada sejak zaman Sokrates. Kontribusi Wundt adalah memasukkan metoda ini ke dalam eksperimen ilmiah yang menjadi lapangan baru pada psikologi pada saat itu.

Selasa, 12 Juli 2011

Tentang Digo Dz. Ex. Guitar Iwan Fals Band


Digo adalah mantan Gitaris Iwan Fals & band yang berhasil menembus kerasnya persaingan industri musik di tanah air. Album perdana Digo “Tetaplah Kau Senyum” telah dirilis pada tahun 2003 yang rencananya hanya untuk kalangan teman-teman di organisasi yang beliau pimpin, dengan konsep indie, namun akhirnya album ini di kontrak oleh mayor label Blackboard selama 2 tahun. Yang berhasil disejajarkan dengan Ari Laso pada saat penganugrahan nominasi Anugrah Musik Indonesia (AMI Award 2006). Di dalam album pertama ini yang menjadi hits single adalah lagu “Oi… dan Tetaplah Kau Senyum”.

Perjalanan yang cukup panjang untuk sebuah exsistensi Digo’n Band dalam industri musik selama lima tahun yang selalu disibukan dengan show Off Air di daerah-daerah, membuat album Digo’n Band terlambat rilis kepasaran selama 7 tahun lamanya, banyaknya kegiatan dari teman-teman di berbagai daerah terutama teman-teman dari Oi… (Organisasi Fans Club Iwan Fals Yang menjadi Ormas) yang mengundang langsung digo untuk menjadi Guest Star dalam event mereka.

Selama perjalanan tersebut digo sepakat untuk membuat pormasi tetap dengan nama Digo’n Band yang terdiri dari Galuh (Bass), Risa (Drum), Beben (Keyboard) namun keluar digantikan Jamil (Gitar) dan Digo DZ (Vocal & Gitar) yang kini sedang menyiapkan album ke-2 & 3. Rasa nasionalis, social, Politik & cinta masih terasa disini namun Digo’n Band tidak ingin di bayang-bayangi dengan Iwan fals walau karakter Vocal dan warna musik hampir-hampir menyerupai sang mestro Iwan Fals dimana tempat digo pertama bernaung.

KONSEP MUSIK

Dengan latar belakang dan pengalaman musik dari tiap-tiap personil yang relative berbeda, maka DIGO’N BAND mencoba untuk menciptakan konsep musik yang berbeda. Bahwa musik adalah sesuatu yang natural dan ungkapan dari rasa dan jiwa. Maka DIGO’N BAND tidak menutup untuk menciptakan musik dari berbagai jenis genre tertentu, pandangan yang lebih terbuka terhadap pengkotakan dalam bermusik dirasakan terlalu membatasi gerak dalam peroses penciptaannya, maka pure musik yang dibuatnya adalah kebebasan yang diinginkan oleh tiap-tiap personilnya. Liryc lagu yang dibuatbanyak bercerita tentang kehidupan social, dan keseharian yang memiliki makna, pesan bagi kehidupan. Berbicara tentang musikalitas dari masing-masing personil DIGO’N BAND lebih mengarah pada pencarian dari nada-nada yang lebih luas dan lebih mengexplorasi karakter sound yang berbeda-beda sesuai dengan lagu dan kebutuhan dalam bentuk musiknya, maka inilah arti bermusik sesungguhnya, tidak terbatas dan tidak membatasi, inilah bahasa musik yang universal sesungguhnya yang memberikan sepirit dalam bermusik. Kami, DIGO’N BAND.

Kamis, 07 Juli 2011

Kunokini Bicara Gamblang Lewat Rasa Sayange

Sekelompok musik perkusi anak muda urban Jakarta yang mengusung semangat keindonesiaan via perpaduan ritme Barat dan Timur dengan menggunakan instrument tradisional Indonesia, Kunokini menggelar konser perdana di Gedung Kesenian Jakarta bertajuk Re-Inkarnasi, Selasa (18/1). Kunokini digawangi oleh Bhismo (perkusi), Bebi (perkusi), dan Akbar (perkusi), serta Darman perkusi pendukung.

Dalam garapan musiknya, Kunokini menekankan pada pola dan ritme yang bersifat universal dalam dunia musik. Musik apapun, dari tradisi manapun, kuno maupun kini, pasti mengenal ritme. Dan elemen perkusif paling mudah dicerna secara universal. Dengan jeli, Kunokini mencoba mengeksplorasi keragaman bunyi nusantara yang sangat tinggi dengan cara yang sangat sederhana.

[Info untuk Anda: "Semua berita KapanLagi.com bisa dibuka di ponsel. Pastikan layanan GPRS atau 3G Anda sudah aktif, lalu buka mobile internet browser Anda, masukkan alamat: m.kapanlagi.com"]

Meski terdengar sangat sederhana, Kunokini mampu memadukan elemen bunyi tradisi ke dalam komposisi-komposisi musiknya yang sangat mengkini. Misalnya, dalam beberapa lagunya, terasa kental unsur reggae, yang membuat pendengarnya ingin bergoyang.

Sementara itu pada album perdananya, RE-INKARNASI, Kunokini dengan gamblang mengungkapkan kegelisahannya pada kondisi negeri yang carut-marut dari sudut pandang mereka sebagai kaum muda yang peduli. RE-INKARNASI ingin menggambarkan sebuah kondisi di mana keserakahan merajalela dan akhirnya membawa dampak yang buruk. Sampai pada suatu titik ketika kehancuran sudah tak bisa dibendung lagi, muncul sebuah pencerahan yang membuat negeri ini terlahir kembali.

Sejak muncul Kunokini mencuri perhatian penikmat musik tanah air. Pasalnya grup musik perkusi ini banyak memberikan inspirasi tentang nasionalisme bagi kaum muda, dengan pendekatan yang sangat populer, sangat renyah dan akhirnya menjadi disukai. Maka tak heran bila banyak yang mencoba mengikuti jejak Kunokini dengan pula mengeksplorasi perkusi.

Kunokini pun sekarang sering diundang ke pentas festival seni baik di Indonesia maupun panggung internasional. Bahkan, di Australia, Kunokini disaksikan oleh setidaknya 5.000 penonton.

Seajarah Bengkel Teater WS. Rendra

Bengkel Teater Rendra

Pada tahun 1967, sepulang dari Amerika Serikat, ia mendirikan Bengkel Teater yang sangat terkenal di Indonesia dan memberi suasana baru dalam kehidupan teater di tanah air. Namun sejak 1977 ia mendapat kesulitan untuk tampil di muka publik baik untuk mempertunjukkan karya dramanya maupun membacakan puisinya. Kelompok teaternyapun tak pelak sukar bertahan. Untuk menanggulangi ekonominya Rendra hijrah ke Jakarta, lalu pindah ke Depok. Pada 1985, Rendra mendirikan Bengkel Teater Rendra yang masih berdiri sampai sekarang dan menjadi basis bagi kegiatan keseniannya.

Bengkel teater ini berdiri di atas lahan sekitar 3 hektar yang terdiri dari bangunan tempat tinggal Rendra dan keluarga, serta bangunan sanggar untuk latihan drama dan tari.

Di lahan tersebut tumbuh berbagai jenis tanaman yang dirawat secara asri, sebagian besar berupa tanaman keras dan pohon buah yang sudah ada sejak lahan tersebut dibeli, juga ditanami baru oleh Rendra sendiri serta pemberian teman-temannya. Puluhan jenis pohon antara lain, jati, mahoni, ebony, bambu, turi, mangga, rambutan, jengkol, tanjung, singkong dan lain-lain.

[sunting]Penelitian tentang karya Rendra

Profesor Harry Aveling, seorang pakar sastra dari Australia yang besar perhatiannya terhadap kesusastraan Indonesia, telah membicarakan dan menerjemahkan beberapa bagian puisi Rendra dalam tulisannya yang berjudul “A Thematic History of Indonesian Poetry: 1920 to 1974”. Karya Rendra juga dibicarakan oleh seorang pakar sastra dari Jerman bernama Profesor Rainer Carle dalam bentuk disertasi yang berjudul Rendras Gedichtsammlungen (1957—1972): Ein Beitrag Zur Kenntnis der Zeitgenossichen Indonesischen Literatur. Verlag von Dietrich Reimer in Berlin: Hamburg 1977.

[sunting]Penghargaan

  • Hadiah Pertama Sayembara Penulisan Drama dari Bagian Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Yogyakarta (1954)
  • Hadiah Sastra Nasional BMKN (1956)
  • Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia (1970)
  • Hadiah Akademi Jakarta (1975)
  • Hadiah Yayasan Buku Utama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1976)
  • Penghargaan Adam Malik (1989)
  • The S.E.A. Write Award (1996)
  • Penghargaan Achmad Bakri (2006).

[sunting]Kontroversi pernikahan, masuk Islam dan julukan Burung Merak

Baru pada usia 24 tahun, ia menemukan cinta pertama pada diri Sunarti Suwandi. Dari wanita yang dinikahinya pada 31 Maret 1959 itu, Rendra mendapat lima anak: Theodorus Setya Nugraha, Andreas Wahyu Wahyana, Daniel Seta, Samuel Musa, dan Clara Sinta. Satu di antara muridnya adalah Raden Ayu Sitoresmi Prabuningrat, putri darah biru Keraton Yogyakarta, yang bersedia lebur dalam kehidupan spontan dan urakan di Bengkel Teater. Tugas Jeng Sito, begitu panggilan Rendra kepadanya, antara lain menyuapi dan memandikan keempat anak Rendra-Sunarti.

Ujung-ujungnya, ditemani Sunarti, Rendra melamar Sito untuk menjadi istri kedua, dan Sito menerimanya. Dia dinamis, aktif, dan punya kesehatan yang terjaga, tutur Sito tentang Rendra, kepada Kastoyo Ramelan dari Gatra. Satu-satunya kendala datang dari ayah Sito yang tidak mengizinkan putrinya, yang beragama Islam, dinikahi seorang pemuda Katolik. Tapi hal itu bukan halangan besar bagi Rendra. Ia yang pernah menulis litani dan mazmur, serta memerankan Yesus Kristus dalam lakon drama penyaliban Cinta dalam Luka, memilih untuk mengucapkan dua kalimat syahadat pada hari perkawinannya dengan Sito, 12 Agustus 1970, dengan saksi Taufiq Ismail dan Ajip Rosidi.

Peristiwa itu, tak pelak lagi, mengundang berbagai komentar sinis seperti Rendra masuk Islam hanya untuk poligami. Terhadap tudingan tersebut, Rendra memberi alasan bahwa ketertarikannya pada Islam sesungguhnya sudah berlangsung lama. Terutama sejak persiapan pementasan Kasidah Barzanji, beberapa bulan sebelum pernikahannya dengan Sito. Tapi alasan yang lebih prinsipil bagi Rendra, karena Islam bisa menjawab persoalan pokok yang terus menghantuinya selama ini: kemerdekaan individual sepenuhnya. Saya bisa langsung beribadah kepada Allah tanpa memerlukan pertolongan orang lain. Sehingga saya merasa hak individu saya dihargai, katanya sambil mengutip ayat Quran, yang menyatakan bahwa Allah lebih dekat dari urat leher seseorang.

Toh kehidupannya dalam satu atap dengan dua istri menyebabkan Rendra dituding sebagai haus publisitas dan gemar popularitas. Tapi ia menanggapinya dengan ringan saja. Seperti saat ia menjamu seorang rekannya dari Australia di Kebun binatang Gembira Loka, Yogyakarta. Ketika melihat seekor burung merak berjalan bersama dua betinanya, Rendra berseru sambil tertawa terbahak-bahak, Itu Rendra! Itu Rendra!. Sejak itu, julukan Burung Merak melekat padanya hingga kini. Dari Sitoresmi, ia mendapatkan empat anak: Yonas Salya, Sarah Drupadi, Naomi Srikandi, dan Rachel Saraswati

Sang Burung Merak kembali mengibaskan keindahan sayapnya dengan mempersunting Ken Zuraida, istri ketiga yang memberinya dua anak: Isaias Sadewa dan Mikriam Supraba. Tapi pernikahan itu harus dibayar mahal karena tak lama sesudah kelahiran Maryam, Rendra diceraikan Sitoresmi pada 1979, dan Sunarti pada tahun 1981.

Sejak tahun 1977 ketika ia sedang menyelesaikan film garapan Sjumanjaya, "Yang Muda Yang Bercinta" ia dicekal pemerintah Orde Baru. Semua penampilan di muka publik dilarang. Ia menerbitkan buku drama untuk remaja berjudul "Seni Drama Untuk Remaja" dengan nama Wahyu Sulaiman. Tetapi di dalam berkarya ia menyederhanakan namanya menjadi Rendra saja sejak 1975.

[sunting]Beberapa karya

[sunting]Drama

  • Orang-orang di Tikungan Jalan (1954)
  • Bib Bob Rambate Rate Rata (Teater Mini Kata) - 1967
  • SEKDA (1977)
  • Selamatan Anak Cucu Sulaiman (dimainkan 6 kali)
  • Mastodon dan Burung Kondor (1972)
  • Hamlet (terjemahan dari karya William Shakespeare, dengan judul yang sama)- dimainkan dua kali
  • Macbeth (terjemahan dari karya William Shakespeare, dengan judul yang sama)
  • Oedipus Sang Raja (terjemahan dari karya Sophokles, aslinya berjudul "Oedipus Rex")
  • Lysistrata (terjemahan)
  • Odipus di Kolonus (Odipus Mangkat) (terjemahan dari karya Sophokles,
  • Antigone (terjemahan dari karya Sophokles,
  • Kasidah Barzanji (dimainkan 2 kali)
  • Lingkaran Kapur Putih
  • Panembahan Reso (1986)
  • Kisah Perjuangan Suku Naga (dimainkan 2 kali)
  • Shalawat Barzanji
  • Sobrat

[sunting]Kumpulan Sajak/Puisi

  • Ballada Orang-Orang Tercinta (Kumpulan sajak)
  • Blues untuk Bonnie
  • Empat Kumpulan Sajak
  • Sajak-sajak Sepatu Tua
  • Mencari Bapak
  • Perjalanan Bu Aminah
  • Nyanyian Orang Urakan
  • Pamphleten van een Dichter
  • Potret Pembangunan Dalam Puisi
  • Disebabkan Oleh Angin
  • Orang Orang Rangkasbitung
  • Rendra: Ballads and Blues Poem
  • State of Emergency

[sunting]Pranala luar

  • (Indonesia) W.S. Rendra di TokohIndonesia.com
  • (Indonesia) WS Rendra di Situs Pusat Bahasa
  • (Indonesia) kontroversi pernikahan, masuk Islam dan julukan Si Burung Merak
  • (Indonesia) Sajak Sebatang Lisong, ITB 1977

Inisisri & Kahanan pada AsiaTri Jogja


kata "KAHANAN" berasal dari bahasa jawa, yang kurang lebih berarti "situasi" yang dalam kata lain mempresentasikan suatu situasi di dalam kehidupan, baik itu kehidupan manusia secara personal maupun secara sosial yang terikat dalam kehidupan alam jagat raya secara luas.

konsep "KAHANAN" dimotori dan dikembangkan oleh Innisisri sejak tahun 1983 dan pada tahun 1992 dipersembahkan kepada masyarakat luas dalam TRAGEDI karya Sawung Jabo melalui "The 2" Jakarta Internasional Festival Of The Performing Art 1992" yang cukup mendapat respon baik dari masyarakat, kritisi musik dan media masa.

tahun 1994 Innisisri mengembangkan KAHANAN dengan komunitas musik masyarakat banyuwangi (Hadrah) dengan media workshop bersama, yang kemudian melahirkan sebuah Orkestrasi Perkusi yang mampu berbicara dalam forum musik dunia (diundang mewakili Indonesia dalam event "Mundial Festival 2001 di Tilbrug Belanda) dan secara langsung berdampak pada eksistensi budaya lokal/tradisi serta membawa nama Banyuwangi dalam percaturan musik dunia.

dampak ini baik langsung atau tidak langsung memberi rangsangan bagi masyarakat banyuwangi untuk mencintai budaya dan seni hadrahnya, dan akhir tahun 2003 masyarakat banyuwangi secara mandiri melakukan konser hadrah massal untuk dicatat di MURI.

KAHANAN tidak lagi hanya sekedar istilah garapan musik, KAHANAN telah menjadi sebuah ruang dialog budaya, dimana lewat musik kesetaraan dan kesejajaran telah meleburkan ego, KAHANAN melahirkan peristiwa budaya.

Sekarang, Buah revolusi pemikiran Kahanan Innisisri yang dimotori oleh Innisisri sendiri menggaet 2 personil tambahan yaitu Toto Tewel pada guitar dan Owno W cahyo pada bass, setelah beberapa kali workshop..Kahanan Innisisri melahirkan album kedua bertajuk "Spirit".