Digo adalah mantan Gitaris Iwan Fals & band yang berhasil menembus kerasnya persaingan industri musik di tanah air. Album perdana Digo “Tetaplah Kau Senyum” telah dirilis pada tahun 2003 yang rencananya hanya untuk kalangan teman-teman di organisasi yang beliau pimpin, dengan konsep indie, namun akhirnya album ini di kontrak oleh mayor label Blackboard selama 2 tahun. Yang berhasil disejajarkan dengan Ari Laso pada saat penganugrahan nominasi Anugrah Musik
Perjalanan yang cukup panjang untuk sebuah exsistensi Digo’n Band dalam industri musik selama lima tahun yang selalu disibukan dengan show Off Air di daerah-daerah, membuat album Digo’n Band terlambat rilis kepasaran selama 7 tahun lamanya, banyaknya kegiatan dari teman-teman di berbagai daerah terutama teman-teman dari Oi… (Organisasi Fans Club Iwan Fals Yang menjadi Ormas) yang mengundang langsung digo untuk menjadi Guest Star dalam event mereka.
Selama perjalanan tersebut digo sepakat untuk membuat pormasi tetap dengan nama Digo’n Band yang terdiri dari Galuh (Bass), Risa (Drum), Beben (Keyboard) namun keluar digantikan Jamil (Gitar) dan Digo DZ (Vocal & Gitar) yang kini sedang menyiapkan album ke-2 & 3. Rasa nasionalis, social, Politik & cinta masih terasa disini namun Digo’n Band tidak ingin di bayang-bayangi dengan Iwan fals walau karakter Vocal dan warna musik hampir-hampir menyerupai sang mestro Iwan Fals dimana tempat digo pertama bernaung.
KONSEP MUSIK
Dengan latar belakang dan pengalaman musik dari tiap-tiap personil yang relative berbeda, maka DIGO’N BAND mencoba untuk menciptakan konsep musik yang berbeda. Bahwa musik adalah sesuatu yang natural dan ungkapan dari rasa dan jiwa. Maka DIGO’N BAND tidak menutup untuk menciptakan musik dari berbagai jenis genre tertentu, pandangan yang lebih terbuka terhadap pengkotakan dalam bermusik dirasakan terlalu membatasi gerak dalam peroses penciptaannya, maka pure musik yang dibuatnya adalah kebebasan yang diinginkan oleh tiap-tiap personilnya. Liryc lagu yang dibuatbanyak bercerita tentang kehidupan social, dan keseharian yang memiliki makna, pesan bagi kehidupan. Berbicara tentang musikalitas dari masing-masing personil DIGO’N BAND lebih mengarah pada pencarian dari nada-nada yang lebih luas dan lebih mengexplorasi karakter sound yang berbeda-beda sesuai dengan lagu dan kebutuhan dalam bentuk musiknya, maka inilah arti bermusik sesungguhnya, tidak terbatas dan tidak membatasi, inilah bahasa musik yang universal sesungguhnya yang memberikan sepirit dalam bermusik. Kami, DIGO’N BAND.
BANG............ KARYA SELANJUTNYA DONG.
BalasHapusIJIN COPY ARTIKELNYA BANG........ NUHUN .
BalasHapusSelamat berkarier danberkaracter iwan oi
BalasHapusSeandainya lebih serius lagi di Musik .... pastilah tak ada jalan panjang
BalasHapusSeandainya lebih serius lagi di Musik .... pastilah tak ada jalan panjang
BalasHapusTETAP SLLU SEHAT DAN SEMANGAT WAT KANG DIGO..JGN PERNAH LELAH UNTUK SUPPORT REGENERASI YG LBH BAIK..
BalasHapusπππππͺπͺπͺ