Kamis, 07 Juli 2011

Kunokini Bicara Gamblang Lewat Rasa Sayange

Sekelompok musik perkusi anak muda urban Jakarta yang mengusung semangat keindonesiaan via perpaduan ritme Barat dan Timur dengan menggunakan instrument tradisional Indonesia, Kunokini menggelar konser perdana di Gedung Kesenian Jakarta bertajuk Re-Inkarnasi, Selasa (18/1). Kunokini digawangi oleh Bhismo (perkusi), Bebi (perkusi), dan Akbar (perkusi), serta Darman perkusi pendukung.

Dalam garapan musiknya, Kunokini menekankan pada pola dan ritme yang bersifat universal dalam dunia musik. Musik apapun, dari tradisi manapun, kuno maupun kini, pasti mengenal ritme. Dan elemen perkusif paling mudah dicerna secara universal. Dengan jeli, Kunokini mencoba mengeksplorasi keragaman bunyi nusantara yang sangat tinggi dengan cara yang sangat sederhana.

[Info untuk Anda: "Semua berita KapanLagi.com bisa dibuka di ponsel. Pastikan layanan GPRS atau 3G Anda sudah aktif, lalu buka mobile internet browser Anda, masukkan alamat: m.kapanlagi.com"]

Meski terdengar sangat sederhana, Kunokini mampu memadukan elemen bunyi tradisi ke dalam komposisi-komposisi musiknya yang sangat mengkini. Misalnya, dalam beberapa lagunya, terasa kental unsur reggae, yang membuat pendengarnya ingin bergoyang.

Sementara itu pada album perdananya, RE-INKARNASI, Kunokini dengan gamblang mengungkapkan kegelisahannya pada kondisi negeri yang carut-marut dari sudut pandang mereka sebagai kaum muda yang peduli. RE-INKARNASI ingin menggambarkan sebuah kondisi di mana keserakahan merajalela dan akhirnya membawa dampak yang buruk. Sampai pada suatu titik ketika kehancuran sudah tak bisa dibendung lagi, muncul sebuah pencerahan yang membuat negeri ini terlahir kembali.

Sejak muncul Kunokini mencuri perhatian penikmat musik tanah air. Pasalnya grup musik perkusi ini banyak memberikan inspirasi tentang nasionalisme bagi kaum muda, dengan pendekatan yang sangat populer, sangat renyah dan akhirnya menjadi disukai. Maka tak heran bila banyak yang mencoba mengikuti jejak Kunokini dengan pula mengeksplorasi perkusi.

Kunokini pun sekarang sering diundang ke pentas festival seni baik di Indonesia maupun panggung internasional. Bahkan, di Australia, Kunokini disaksikan oleh setidaknya 5.000 penonton.

1 komentar:

  1. Luar biasa, sebuah regenerasi baru bagi dunia kesenian Indonesia... Salut

    BalasHapus